Secara geografis, salatiga terletak di antara Semarang dan Surakarta. Luas kota ini adalah 56,781 km2. Meskipun kota ini tidak begitu luas dan bisa dibilang kota kecil, tapi Salatiga dihuni oleh orang-orang dari beragam jenis budaya, agama, suku, ras dan etnis. Setidaknya, lima hal dibawah ini bisa membuktikan keberagaman di Salatiga.

1. Di beberapa bagian jalan di Kota Salatiga, jamak ditemukan beberapa tempat ibadah yang terletak berdekatan satu sama lain


Gereja Katolik st Paulus Miki Salatiga via http://albertusgregory.blogspot.co.id
Di Salatiga, banyak ditemui tempat ibadah umat kristiani dan tempat ibadah umat muslim yang terletak di satu jalan yang sama dan letaknya berdekatan. Sebagai contoh, Masjid Kauman di Jl KH Wahid Hasyim terletak tak jauh dari Gereja Kristen Jawa. Meskipun begitu, mereka tidak pernah mempermasalahkan hal tersebut dan justru saling menghotmari satu sama lain. Tak jarang pula umat dari kedua keyakinan tersebut saling tolong menolong ketika hari raya tiba. Meminjamkan lahan untuk parkir di hari raya misalnya.

2. Bukan hanya umat muslim dan nasrani saja, umat Buddha juga bebas beribadah di Kelenteng Hok Tiek Bio


Kelenteng ini juga dikenal sebagai Tempat Ibadah Tri Dharma Hok Tiek Bio. Kelenteng ini merupakan saksi masuknya ajaran Buddha dan budaya Tionghoa di Salatiga. Kelenteng ini didominasi oleh warna merah dan kuning keemasan.  Warna merah mewakili harapan akan kebahagiaan dan kesuksesan. Disisi lain, warna kuning keemasan melambangkan religiusitas.

3. Selain tempat ibadah, beberapa kampus dan sekolah berbasis keagamaan juga banyak ditemui di Salatiga


Salah satu SMA Negeri di Salatiga via http://www.sman1salatiga.sch.id
Di Salatiga, tercatat beberapa sekolah baik swasta maupun sekolah negeri dimana siswa-siswinya banyak yang berasal dari beragam budaya hingga keyakinan. Para siswa-siswi tersebut sudah terbiasa dengan keberagaman, mereka hidup dan berkawan dengan berbagai macam orang sejak mereka masih duduk dibangku sekolah. Bukan hanya sekolah, tapi beberapa kampus berbasis keagamaan yang sudah berdiri sejak dahulu kala di Salatiga. Beberapa kampus bahkan tberada disatu daerah yang sama dan letaknya juga sangat dekat satu sama lain, tapi tak pernah terdengar berita perselisihan antar mereka hanya karena perbedaan keyakinan.

4. Universitas Kristen Satya Wacana, Indonesia mini di Salatiga


Kampus UKSW via https://www.google.com
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)  adalah sebuah universitas kristen yang sudah berdiri lebih dari 50 tahun. Meskipun UKSW adalah universitas Kristen, bukan berarti umat dari keyakinan lain tidak boleh menuntut ilmu disana, tak jarang juga ditemui mahasiswi berhijab disana. Mereka tidak dilarang untuk mengamalkan ajaran agamanya di UKSW. Bukan hanya keberagaman dan perbuatan saling menghormati antar agama saja, di UKSW juga banyak ditemui mahasiswa dari berbagai macam suku dan daerah. UKSW tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu bagi warga Salatiga atau sekitar Jawa Tengah saja, namun dari seluruh daerah di Indonesia.

5. Statistik jumlah penduduk Salatiga


Kerukunan antar agama via http://www.ibnumuna.org
Situs resmi Pemerintah Kota Salatiga mencatat jumlah penduduk muslim di Salatiga mencapai 136.870 orang, Kristen Protestan 30.193 orang, Katolik: 9.035 orang, Hindu:98 orang dan Budha sebanyak 882 orang. Baik muslim sebagai mayoritas di Salatiga hingga Hindu sebagai umat yang jumlahnya paling sedikit di Salatiga semua mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Mereka hidup rukun selama puluhan tahun.